Hello parents, bagaimana pendidikan anak selama pandemi ini, apakah mengalami kesulitan? Mungkin sebagian dari anda akan menjawab sulit mengatur anak untuk belajar, tapi ada juga yang bilang mudah untuk mengaturnya.Perlu kita sadari kalau kecerdasan dari anak itu memiliki banyak variasi loh. Kecerdasan anak juga bukan hanya berasal dari faktor genetik semata, tapi berasal dari faktor lingkungan juga. Dimulai dari bagaimana kita mengasuh mereka dirumah, melakukan latihan-latihan dalam bersikap, memberikan nutrisi yang baik, hingga pemberian stimulus kepada anak-anak kita.Sebenarnya yang harus dilakukan ketika menghadapi anak-anak tersebut adalah dengan memberikan mereka ruang untuk bercerita atau dengan menghargai segala upaya yang telah mereka lakukan. Berikut ini adalah cara-cara yang bisa dilakukan untuk menghargai anak-anak ketika mereka melakukan sesuatu dalam proses pembelajaran formal : Memberikan ruang sendiri kepada anak Pemberian ruang untuk sendiri ini berguna untuk menstabilkan perasaan anak terlebih dahulu atas apa yang mereka dapatkan di sekolah atau di tempat belajar lainnya. Membantu meningkatkan semangat mereka kembali Dalam permasalahan ini apapun yang dilakukan oleh anak kita adalah hasil kerja keras mereka, maka dari itu kita harus tetap menjaga semangat dan kerja keras mereka. Selalu menghargai usaha anak Saat dirinya sudah mulai memikirkan rasa tanggung jawab dan rasa inisiatif menyelesaikan permasalahannya itu adalah sebuah prestasi yang dilakukan oleh anak kita terlepas dia mendapatkan nilai yang jelek ataupun kurang memuaskan kan itu adalah hasil usaha mereka juga. Tetap melakukan cara-cara sebelumnya dengan konsisten Penerapan dalam menghargai dan melatih anak agar bersikap tanggung jawab adalah sesuatu hal yang harus konsisten dilakukan oleh kita selaku orang tua.
Mau Anak Anda Cepat Memahami Pelajaran? Gunakan Tips Ini
Artikel berikut ini berisi cara cermat agar cepat memahami pelajaran. Sangat cocok dibaca untuk membantu kamu lebih siap dalam mengadapi PAS (Penilaian Akhir Semester). Sudah tiba saatnya kamu menghadapi PAS (Penilaian Akhir Semester). Frekuensi belajarmu pasti lebih meningkat dibanding biasanya. Nah, di masa-masa ini rentan sekali timbul kejenuhan saat belajar. Wajar kok, apalagi kalau kamu merasa sulit memahami pelajaran karena cara belajarmu kurang tepat atau terlalu dipaksakan. Bagi kamu yang masih mendapat kesulitan ketika belajar, terlebih dalam menghadapi PAS, ini dia bebeapa trik yang mungkin bisa dicoba. Selain membantu untuk meningatkan kualitas belajar, fun juga lho! Membuat Catatan Kecil Ada salah satu kesalahan saat belajar. Biasanya, kita cenderung menghafal setiap detil materi yang disampaikan. Daripada kamu fokus menghafal, lebih baik fokus ke poin-poin pentingnya saja.Bagaimana strateginya agar kamu tertarik baca? Ketika guru sedang menyampaikan materi, catat hal-hal penting di sticky notes. Misalnya rumus phytagoras, rumus tenses, dan buat kata kunci yang mudah diingat. Dengan menulis, kamu sambil mengingat kembali pelajaran lho. Kemudian, tempel di tempat-tempat yang sering kamu lihat. Dinding kamar, cermin, atau buku. Menggarisbawahi Hal Penting Menggaris bawahi hal-hal penting saat membaca atau mempelajari sebuah buku tentu tidak akan menyulitkanmu, bukan? Kalau ribet pakai penggaris, highlighter atau pulpen berwarna bisa membuat bukumu lebih berwarna. Apabila penuh warna, maka semangatmu juga akan lebih meningkat. Cara ini akan memudahkanmu ketika mencari materi yang dibutuhkan karena menghemat waktu. Membuat Mind Map Ada lagi cara menghemat jam belajarmu dan membuat lebih siap menghadapi ujian. Coba cara mind mapping deh. Mind mapping merupakan proses pemetaan pikiran untuk menghubungkan konsep-konsep permasalahan tertentu. Tulisan yang dihasilkan adalah gambaran langsung dari cara kerja koneksi dalam otak. Cara ini juga dapat mengembangkan cara berpikir kreatif. Perbanyak Latihan Soal Hayooo siapa yang sampai saat ini masih malas buat jawab latihan soal? Padahal, buat menghadapi PAS ini, sangat penting lho menjawab latihan -latihan soal gitu. Semakin sering kamu menjawab latihan soal, maka kamu akan semakin paham model soal yang ditanyakan. Pastinya soal yang diujikan nanti tidak jauh berbeda dengan latihan soal sebelumnya.
Malas Belajar di Bulan Puasa? Simak Tips Berikut Agar Kamu Bisa Semangat Belajar
Saat menjalankan ibadah puasa pasti banyak dari kita yang malas melakukan aktivitas apapun, termasuk belajar. Padahal belajar ini aktivitas wajib para siswa dan mahasiswa, tidak hanya pekerja saja. Di sini pentingnya mengetahui tips semangat belajar saat sedang menjalankan ibadah puasa.Banyak juga yang mengeluhkan saat sedang lapar justru akan lebih sulit fokus belajar. Tubuh terasa lemas dan hanya ingin tidur saja. Ternyata dengan mengetahui tips semangat belajar, hal-hal demikian akan lebih mudah dihindari. Aktivitas belajar juga akan menjadi lebih menyenangkan untuk dilakukan. Berikut tips semangat belajar saat sedang puasa: Makan Bergizi Saat Sahur Memerhatikan konsumsi makanan bergizi saat sahur tentu bisa membuat belajar saat puasa menjadi lebih menyenangkan. Misalnya saja dengan mengonsumsi makanan kaya serat dan protein. Makanan ini yang nantinya dapat membuat perut kenyang lebih lama sehingga aktivitas belajar menjadi tidak terganggu karena kondisi perut yang lapar saat menjalankan ibadah puasa Cukup Minum Air Putih Dengan cukup mengonsumsi air putih maka tubuh akan terhindar dari dehidrasi. Karena dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh inilah yang akan membuat tubuh menjadi lebih lemas dan tidak berstamina. Tidak Tidur Setelah Sahur Kebiasaan ini sering kali dilakukan oleh sebagian besar orang yang sedang menjalankan ibadah puasa. Ketinggalan salat subuh dan lemas karena terlalu lama tidur sudah biasa. Alih-alih memilih untuk melakukan aktivitas yang bermanfaat setelah sahur seperti membaca, belajar, mengaji, dan olahraga, justru tidur ini akan membuat produktivitasmu menjadi terganggu. Istirahat Cukup Bagi anak sekolah, momen pulang sekolah akan lebih baik jika bisa dimanfaatkan untuk kegiatan positif. Misalnya setelah melaksanakan salat zuhur, kamu bisa memilih untuk tidur siang sebentar maksimal 15 menit. Mengatur Jam Belajar Dengan mulai mengatur jam belajar, tentu akan lebih memudahkanmu fokus meluangkan waktu yang dibutuhkan. Agar tidak cepat bosan juga tentunya. Jangan pula untuk mengatur jam belajar lebih dari waktu fokus belajarmu. Karena kebanyakan orang lebih fokus dengan waktu belajar 1 atau 2 jam saja.
Tetap Semangat dan Sehat Saat Puasa, Ini Dia Caranya
Bulan suci ramadan menjadi bulan yang paling ditunggu-tunggu umat muslim. Selain berusaha untuk memperbanyak amalan ibadah dan beramal baik, menjaga asupan makan di kala puasa perlu diperhatikan. Realitanya, menjaga tubuh tetap bugar saat puasa tentu tidak mudah, terlebih bagi Anda yang tidak terbiasa berpuasa.Tetap bugar di saat menjalani puasa dan menjadi lebih sehat itu mudah dilakukan, semuanya tergantung dari niat. Di saat Anda memiliki niatan positif maka hasilnya juga akan positif. Berikut tips sederhana menjaga kesehatan tubuh saat Anda berpuasa: Perbanyak Makanan Berserat dan Air Putih Ahli kesehatan mengatakan memperbanyak asupan makanan yang mengandung serat seperti sayur-mayur dan buah-buahan akan membuat kenyang lebih lama. Sebab, kandungan serat di dalam buah dan sayur akan membantu penyerapan karbohidrat secara bertahap pada tubuh sehingga efek kenyang lebih lama dan hasilnya, energi Anda tidak mudah berkurang. Selingi dengan Olahraga Ringan Puasa tidak menjadi alasan untuk tidak berolahraga. Aktivitas fisik tetap lah dibutuhkan agar badan Anda tetap fit dan segar. Tidak harus olahraga berat, olahraga yang ringan pun sudah cukup ketika berpuasa. Selalu Sempatkan untuk Tidur Siang Ketika melakukan aktivitas seperti biasa tapi sedang dalam keadaan berpuasa tentu saja tubuh akan lebih cepat lemas. Untuk itu tidak ada salahnya menggunakan waktu istirahat Anda dengan tidur siang setidaknya selama 30 menit. Tidur siang baik untuk mengembalikan energi agar bisa kembali lagi beraktivitas. Tidak Berlebihan saat Berbuka Jangan lapar mata ketika akan membeli makanan untuk berbuka puasa. Karena ketika berbuka puasa nanti biasanya hanya dengan meminum air putih saja sudah merasa kenyang. Tentu saja semua makanan yang sudah dibeli akan sulit untuk dihabiskan dan akhirnya dibuang. Memakan Makanan Berat setelah Salat Tarawih Jika Anda langsung memakan makanan yang banyak mengandung banyak karbohidrat dan lemak saat berbuka puasa, hal itu akan membuat Anda lemas dan mengantuk. Hal ini selain tidak baik untuk kesehatan karena berpotensi menyebabkan sakit perut, tentu saja akan membuat berat badan Anda cepat naik dan melewatkan ibadah penting.
Yuk Simak Tips Untuk Mendampingi Anak Belajar di Rumah Selama Sekolah offline
Sekolah sudah mengumumkan untuk “merumahkan” murid-muridnya sebagai bentuk social distancing untuk memperlambat penyebaran virus corona atau COVID-19. Anak-anak mungkin senang karena mereka tak perlu berangkat ke sekolah. Akan tetapi, ini bukan waktu untuk bersantai-santai. Karena, ini tentu saja bukan liburan. Secara psikologis, anak mungkin punya keinginan untuk bersantai-santai di rumah. Bila ditambah lagi dengan orang tua yang juga bekerja di rumah, anak-anak barangkali akan membayangkannya sebagai sebuah hari-hari liburan yang sempurna. Berikut tips mendampingi anak belajar di rumah agar optimal: Pakai Kata-kata yang Tepat Ketika orang tua mendapatkan pengumuman bahwa sekolah ditutup, maka Anda perlu berhati-hati dalam meneruskan pesan tersebut pada anak. Alih-alih mengatakan, “Sekolahmu libur selama 2 minggu,” sebaiknya sampaikan, “Semua murid harus belajar di rumah selama 2 minggu.” Tumbuhkan Suasana Produktif Agstried Elisabeth Piether, psikolog pendidikan sekaligus co-founder Rumah Dandelion mengatakan bahwa saat ini mungkin suasananya memang seperti liburan. Terang saja, semua anggota keluarga ada di rumah. Oleh karenanya, Agstried menyebut bahwa tugas pertama orang tua adalah menyesuaikan situasi yang ada di rumah. Buat Jadwal Agstried berpesan agar anak-anak tetap harus menaati jadwal yang sudah ada di rumah sebelumnya, seperti jadwal bangun tidur, mandi, dan sarapan. “Usahakan perubahannya seminim mungkin,” ujar Agstried. Jadi, jadwal ketika anak-anak sekolah normal bisa dijadikan sebagai jadwal belajarnya. Keteraturan adalah kunci agar anak tetap tertib. Fleksibel Walaupun sudah membuat jadwal, orang tua juga perlu punya fleksibilitas. “Lihat situasi. Kalau memang anaknya sedang butuh bergerak, maka jangan metode paper and pencil yang dipakai,” pesannya
Ingin Membantu Anak Mengalihkan Rasa Lapar Saat Puasa? Yuk Simak Tips Berikut
Momen bulan ramadhan sering jadi ajang belajar berpuasa bagi anak-anak, terutama bagi anak yang masih berusia 5 tahun. Melepas usia balita, seperti pertanda anak sudah mulai belajar ikut berpuasa. Tantangannya adalah ketika mereka mengeluhkan lapar. Supaya mereka tidak ingat terus akan rasa laparnya, lebih baik alihkan dengan beberapa kegiatan. Karena bisa jadi anak-anak hanya mengucapkan kata lapar karena sedang bosan. Berikut beberapa cara membantu anak mengalihkan rasa lapar saat puasa: Memberikan Kegiatan seru Beberapa contohnya antara lain berkebun, main pasir, main bola, atau malah melukis atau mengerjakan lembar kegiatan. Dari sana, bisa ditulis dengan konsep menarik dan dipajang di kulkas. Saat ia mengeluhkan lapar, ajak si Kecil untuk memilih kegiatan yang ingin dikerjakannya. Berikan Screen Time Dengan Waktu Terbatas Saat ia sudah malas-malasan dan enggan melakukan apapun, Mama boleh memberikan senjata pamungkas, yaitu screen time. Anak-anak akan langsung semangat jika diperbolehkan menonton TV atau memegang gadget. Ajak TidurSiang Satu lagi cara paling ampuh membuat anak mengalihkan rasa laparnya saat puasa adalah dengan mengajaknya tidur siang. Ini juga bisa membantunya menyimpan tenaga agar kuat puasa sampai sore.
Agar Belajar Anak Menjadi Lebih Seru Yuk Simak 3 Aktivitas Ini
Bulan Ramadan merupakan momen bagi umat muslim untuk melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Bagi yang sudah akil balig, mereka cenderung paham arti dari puasa ini, sedangkan bagi si kecil, mereka hanya mencontoh apa yang dilakukan oleh lingkungannya.Sebenarnya, puasa bukanlah hal yang wajib untuk anak yang belum mengalami pubertas atau akil balig. Tapi, orang tua sudah harus mengajarkannya sejak dini agar mereka terbiasa. Dikarenakan anak yang di bawah umur masih dalam proses belajar, mereka diajarkan berpuasa secara bertahap, mulai dari memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan berpuasa, sampai memberikan contoh. berikut ini ada 3 aktivitas yang bisa dijadikan media belajar bersama anak saat berpuasa: Manfaatkan aplikasi e-learning Anda bisa menggunakan platform kahoot! untuk menciptakan pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan. Pembelajaran berbasis game ini bisa digunakan untuk berbagai macam tingkatan pendidikan. Pengguna bisa membuat dan menjawab berbagai kuis pilihan ganda. Platform ini sangat edukatif dan cocok digunakan agar anak tidak bosan dalam proses belajar.Anda juga bisa menggunakan video belajar di ruangbelajar yang disampaikan melalui animasi menarik, sehingga memudahkan anak memahami materi. Membuat kartu ucapan bertema Ramadan Anda bisa menyalurkan kehangatan melalui kartu ucapan kepada keluarga. Ajak anak untuk berkreasi membuat tulisan di atas kertas, lalu Anda bisa menyiapkan beberapa hiasan untuk ditempelkan pada kartu ucapan tersebut. Kegiatan ini bisa menstimulasi otak kanan anak agar lebih kreatif. Selain itu, dengan membuat kartu ucapan, Anda dapat mengajarkan anak untuk belajar merangkai kata. Menyiapkan menu buka puasa bersama Anak-anak merasa senang jika dilibatkan dalam suatu kegiatan. Salah satunya dengan mengajak anak ke dapur untuk menyiapkan menu buka puasa. Dalam menyiapkan menu, Anda bisa memilih menu makanan yang tepat agar anak mudah mengolahnya dan tidak membuat Anda kerepotan.Pada kegiatan ini, anak bisa belajar bereksperimen menggunakan bahan yang disediakan. Misalnya ketika anak membuat puding, mereka menggabungkan dua zat yang berbeda, yaitu bubuk puding dan air.
Berikut Tips Mempersiapkan kelulusan anak bagi orang tua
Kelulusan dan kenaikan kelas merupakan momen yang paling dinanti oleh anak maupun orang tua. Setiap orang tua pasti berharap agar anak bisa lulus atau naik kelas dengan nilai yang maksimal. Tapi, apakah Bapak/Ibu tahu, orang tua juga bisa ikut berperan langsung dalam mempersiapkan kelulusan atau kenaikan kelas anak. Berikut tips yang bisa Bapak/Ibu lakukan untuk mempersiapkan kelulusan atau kenaikan kelas: Persiapkan Diri Anak dengan Baik Agar anak dapat lulus/naik kelas dengan hasil yang maksimal, diperlukan persiapan yang matang. Anda bisa mulai dengan memperhatikan perkembangan belajar dan mengatur kegiatan sehari-hari anak di rumah. Jika Anda merasa bingung untuk membagi waktu antara bekerja dan menemani anak belajar di rumah, buatlah jadwal belajar harian anak, agar dapat disesuaikan dengan waktu Anda bekerja. Bangun Kepercayaan Diri pada Anak Ekspektasi orang tua yang tinggi terhadap anak sering membuat kepercayaan diri anak menurun. Anak akan merasa terbebani dan takut jika hasil yang ia peroleh nanti tidak sesuai dengan harapan orang tua. Berikan Waktu Istirahat yang Cukup untuk Anak Belajar untuk persiapan kelulusan/kenaikan kelas memang menjadi hal prioritas yang harus dilakukan anak. Namun, hal ini jangan membuat Anda jadi mengurangi waktu bermain dan istirahat anak, ya. Perlu diketahui, terlalu banyak belajar akan membuat anak Anda menjadi stress, badan menjadi lelah, dan sulit untuk berkonsentrasi. Akibatnya, hanya sedikit ilmu yang bisa ia serap. Bantu Kelola Emosi Anak Agar Tidak Stress Persiapan untuk menghadapi kelulusan/kenaikan kelas dapat memicu anak menjadi stress. Orang tua harus bisa lebih mengerti kondisi anak dengan membaca bahasa tubuhnya, seperti ekspresi wajah, pandangan mata, suara, serta postur dan gerakan tubuh.
Anak Banyak PR Saat Belajar di Rumah? Berikut Tips Mendampinginya
Pandemi COVID-19 membuat kegiatan belajar mengajar di sekolah harus dilakukan di rumah. Tentunya hal ini bagi sebagian orang tua akan merasa kaget dan sedikit kerepotan. Terlebih orang tua yang sehari-hari bekerja kantoran. Belum usai permasalahan tentang cara mengawasi anak benar atau tidak belajar secara mandiri, kini timbul permasalahan baru yakni banyaknya tugas atau PR yang diberikan oleh guru. Berikut ada 3 tips yang bisa anda terapkan: Cek PR berdasarkan tenggat waktu pengumpulan Kebijakan belajar di rumah yang ditetapkan pemerintah selama pandemi COVID-19 tentu punya dampak yang pastinya bisa sangat dirasakan oleh orang tua. Seketika, orang tua berubah peran menjadi guru yang biasanya dipegang oleh guru-guru sekolahnya. Menjawab pertanyaan yang muncul dari benak anak, hingga memastikan PR harus selesai dikerjakan. Bangun diskusi pada anak terkait PR yang diberikan Banyaknya PR yang harus dikerjakan anak, tidak jarang membuat anak stres dan tertekan. Bisa saja mereka meluapkan rasa tertekan itu dengan keluar bermain tanpa seizin orang tua. Maka, untuk itu diperlukan sebuah diskusi kepada anak. Orang tua harus proaktif untuk menanyakan perkembangan PR yang diberikan oleh guru. Komunikasikan dengan guru Poin ketiga ini kadang dilupakan oleh sebagian orang tua. Iya, menjalin komunikasi dengan guru. Di era teknologi digital sekarang ini, rasanya tidak sulit untuk menghubungi guru yang menjadi orang tua anak di sekolah. Sebagai orang tua, berkomunikasi dengan guru bisa menjadi salah satu cara untuk memantau PR si anak.
Ingin Melatih Kemandirian Sikecil Sejak Dini? Simak Tips Berikut Ini
kemandirian merupakan karakter yang perlu dimiliki oleh setiap orang, apalagi menghadapi tantangan masa depan yang kian kompleks. Mereka yang mandiri, tentu akan lebih percaya diri dan mampu membuat keputusan. Bukankah kehidupan akan membutuhkan banyak pengambilan keputusan?. Namun demikian, kemandirian tentu tidak tumbuh dengan sendirinya, perlu adanya stimulasi dari lingkungan, khususnya orang tua. Moms & Dads, Si Kecil sebenarnya sudah mulai dapat dilatih kemandirian sejak usianya 18 bulan ketika ia mulai memasuki tahap perkembangan psikososial Autonomy versus Shame and Doubt. Pada masa ini, biasanya anak berkeinginan untuk melakukan berbagai aktivitas rawat dirinya sendiri, seperti makan sendiri, mandi sendiri, dan sebagainya. Meski kerap “berantakan” dan tidak sesuai harapan orang tua, sebenarnya mereka sedang mengambangkan kemandirian (autonomy) dalam dirinya. Simak tips berikut ini: Melatih kemandirian sebenarnya cukup memanfaatkan aktivitas keseharian yang biasa dijalani Si Kecil. Moms & Dads dapat mulai memberikan kesempatan pada Si Kecil untuk melakukan hal-hal yang hendak ia lakukan sendiri. Berikan apresiasi atas keberhasilan yang mereka capai sekecil apapun. Dengan begitu, mereka dapat terdorong untuk terus mencoba. Namun demikian, bukan berarti Moms & Dads harus menuntut anak melakukan hal-hal yang melebihi usia dan kemampuannya, ya. Berikan kesempatan untuk Si Kecil mengambil keputusan sendiri pada hal-hal sederhana yang dijumpai dalam hidupnya, seperti menentukan porsi makanannya sendiri, memilih pakaian yang hendak dipakainya, dan sebagainya. Kemampuan ini akan memudahkannya kelak untuk mengambil keputusan besar dalam hidupnya di kemudian hari, seperti memutuskan jurusan pendidikan yang akan digeluti, profesi yang akan ditekuni